Catatan Agles

3 Juni 2016 RSUD, Renang, dan Resepsi

Untuk ke RSUD Sukoharjo, dari arah Solo Baru, ketemu prempatan adipura, belok kiri. Ada benjolan di tengkuk ibu. Dokter bilang itu jaringan ikat yang perlu dioperasi. Ibu mulai dibius kemarin jam 12 siang. Beberapa jam setelah itu perut ibu mual. Sempat dicoba makan tapi muntah. Beberapa jam setelah itu, perut ibu masih mual tapi tidak sampai muntah. Mual itu karena sisa bius. Pagi ini aku bangun jam stengah 2 pagi di RSUD Sukoharjo, ibu diinfus dan mau pipis dan BAB. Mualnya sudah hilang. Infus bersama tiangnya ibu bawa sampai ke kamar mandi. Ada sms dari bude tutik menanyakan kabar ibu. Aku balas stelah itu tidur lagi. Stelah itu tidur lagi, lalu bangun jam 5 pagi. Skitar jam 7 pagi ada koas datang menanyakan kabar dan memeriksa bekas operasi di tengkuk ibu. Perban dibuka dan bekas operasi sudah kering. Setelah itu, sarapan ibu datang. Bubur, sayur kacang panjang, tahu, dan telur ceplok. Aku dan papa keluar area rumah sakit dan makan nasi rames. 2 nasi rames dan 2 es teh harganya 25rb. Nasi rames ada telur dan daging sapi. Setelah itu kembali ke kamar. Lalu sekitar stengah 9 ada dokter datang bersama 2 orang koas. Setelah dokter mengecek luka, ibu bertanya kapan bisa pulang. Katanya setelah perban diganti. Setelah itu aku dan papa jalan-jalan mengitari rumah sakit. Di depan ruang tunggu tempat bedah sentral ada peta rumah sakit th 2008. Tahun 2016 rumah sakit sudah memiliki beberapa bangunan baru. Lalu kembali lagi ke bangsal cempaka nomor 7 tempat ibu dirawat. Lalu aku masuk ke kamar ibu. Ibu menyuruh untuk coba menanyakan perawat di tempat jaga apakah berkas administrasi ibu sudah diurus. Saat kutanyakan ternyata sudah diurus. Diberi surat keterangan untuk pulang dan kontrol hari Selasa minggu depan, surat pengambilan obat. Setelah diurus papa, ibu, dan aku pulang. Dari pintu keluar motor RSUD belok kiri ke arah utara. Lalu di pertigaan besar belok kiri. Setelah lurus terus sampai di Es Masuk, dan makan dulu di situ. Lalu lanjut sampai ke jalan besar Semanggi.

Setelah itu sampai rumah. Sorenya aku ke Jogja. Jam 13.30 berangkat, di jalan sambil mendengarkan siaran radio yang di-download dari npr.org, Radiolab. Topiknya tentang teori evolusi dan tentang figure skating Surya dari Perancis. Setelah itu sampai Jogja sekitar 1,5 jam setelahnya. Lalu aku ke Kolam Renang UNY. Mulai dari 15.30 sampai dengan jam 17.00. Renang bersama Dhio, Rizal, Noor Rohman, dan Alan. Hari Jumat sore kolam renang itu sangat ramai. Sulit untuk bisa berenang lurus melebar.

Setelah itu sorenya sekitar 17.30 berangkat ke resepsi Fajar di Monggo Resto Banguntapan. Pertama ke rumah Andre, lalu bertemu Ririn di supermarket Pamela di jalan Kusumanegara. Rutenya dari jalan Kusumanegara ke arah Gembiroloka dari Pakualaman. Lalu belok kanan di perempata Sari Husada. Lurus terus ke selatan sampai Terminal Giwangan. Di perempatan ringroad tetep lurus ke selatan. Lalu sampailah di Jalan Imogiri Timur. Di pertigaan belok kiri. Lurus terus nanti di kanan jalan ada Monggo Resto. Resepsi pernikahan tamu undangan pria dan wanita dipisah begitu juga mempelainya. Setelah resepsi selesai foto bersama teman-teman KKN Hargotirto 2015.

 

30 Mei 2016 Tes Schlumberger

Pagi jam 5.15 berangkat dari Gedangan.

Sampai kos Pogung jam 6.40.

Setelah itu, ke kamar mandi.

Jam 7.30 ke kampus. Print CV di Booksland. Ke ruang 2.1, mendengarkan presentasi tentang Schlumberger. Perusahaan itu bergerak di bidang service, jadi bukan pemilik sumur, melainkan memberi jasa bantuan untuk pemilik sumur. 

Sekitar jam 9.30 mulai wawancara bahasa Inggris.

Jam 10.45 aku maju wawancara. Tidak ada antri, dulu-duluan saja. Aku diberi gambar penyanyi lalu disuruh bilang apa aja dalam bahasa Inggris terkait penyanyi itu. Perlu ngomong tanpa henti sampai diinterupsi interviewernya. Lalu makan di kantin teknik dengan Kevin. Nasi sayur makaroni dan ayam harganya Rp13.000. Mahal. Di Barokah aja pasti Rp10.000. Di Saerah bisa lebih murah lagi.

Jam 11.30 selesai makan dan kembali ke depan ruang 2.1. 

Jam 12.00 hasilnya keluar dan lolos. Setelah itu ujian materi teknik. Materi dasar. Fisika mekanik, fisika listrik, matematika, umum, dan menggambar. Ada 65 soal dan waktunya 60 menit, tetapi soalnya gampang-gampang, tidak perlu membayangkan seperti macem olimpiade.

Jam 13.00 selesai lalu makan di burjo di Pogung Kidul (di dekat perempatan yang jika ke arah selokan, nanti ketemu kuburan).

Jam 13.30 selesai makan lalu ke lab TTT, nglihat Jeki pengujian.

Jam 14.15 ke depan R2.1 lagi, lihat pengumuman dan lolos. Langsung dilanjutkan dengan Focus Group Dynamics. Kelompok 5 bareng Zharif, Jeki dari elektro UGM, Dwiyan dari elektor ITS, Lady dan Sherly dari kimia UGM. Membuat panggung dari kertas, tinggi-tinggian. Ada beberapa minimum requirement. Diberi waktu 10 menit untuk mendiskusikan desain, lalu 15 menit untuk membangun harus sesuai desain. Seperti biasa ideku semua belum bisa ada yang masuk karena kurang baik. Setelah dibangun aku baru sadar memang ideku kurang baik. Ideku kertas A4 dilipat vertikal, jadinya kertas A4 dilipat horizontal. Selama pengerjaan juga aku hanya motong-motongi selotip, tapi butuh banyak selotip jadi hectic. Jeki yang ngulurin selotip, aku yang motong pake ujung bolpen, lalu aku tempel-tempel di tangan orang-orang biar pada gampang ambil. Tadi kadang aku tidak fokus jadi ada yang kekurangan dan mau motong sendiri. Padahal udah jelas-jelas tugasku cuma motong selotip dan membagikannya. Ini hikmahnya harus bisa lebih fokus jangan nyerong-nyerong. Di antara 7 tim, hanya 3 yang berhasil termasuk tim ini. Memang karena ada orang-orang penggerak ini jadi bisa berhasil, kayak dulu Pancasila semester 4, presentasi timku dipuji-puji karena ada 1 orang penggerak yang bener-bener bisa menggerakkan. Orang penggerak memberi feel untuk mau bergerak, bukan memberi instruksi-instruksi. Cukup misterius bagaimana mood kelompok bisa jadi begitu karena mereka.

Sekitar jam 17.00 selesai penilian. Pengumuman keluar dan tidak lolos. Hanya 6 orang teknik kimia, 1 orang teknik mesin, dan 1 orang teknik elektro dari ITS.

Setelah itu pulang.

23 Mei 2016 Balik ke Jogja, TTT, dan DOL Start

Hari ini aku bangun jam 5 pagi. Papa sudah bangun dan ibu sedang ke pasar Baki. Sepulang dari pasar ibu membawakan bakpao dan arem-arem dari pasar dan bubur ayam yang dibeli di pertigaan besar bu Wondo (dekat makam Danyung). Arem-arem harganya Rp1000 dan bubur harganya Rp5000. Lebih murah dari yang lain. Setelah makan bubur, aku menonton TV bersama papa ibu. Salurannya Kompas TV dan beritanya tentang calon-calon gubernur DKI Jakarta (Sandiaga Uno senam di suatu pemukiman, Yusril Ihza Mahendra mencari dukungan beberapa parpol, Haji Lulung meresmikan sebuah masjid atau mushola, Ahok menghadiri peringatan Waisak).

Setelah itu aku bersiap-siap berangkat ke Jogja. Setelah menyiapkan tas, aku berpamitan dengan papa dan ibu lalu berangkat sekitar jam 9 kurang. Di jalan sempat hujan di daerah Ndaleman, dan aku memakai mantol. Namun setelah itu hanya mendung saja tidak hujan. Di sebuah POM Bensin sebelum Klaten aku melepas mantolku dan mengisi bensin Pertamax sebanyak Rp15000. Memasuki Klaten, di depan Rumah Retret Panti Semedi Sangkalputung seperti biasa pada hari Senin pagi ada razia sepeda motor. Aku melewatinya dengan lancar. Perjalanan lancar, hingga tiba di kos jam 10.30.

Sejam kemudian aku ke kampus, bertemu Kevin, Almen, dan Jeki yang sedang pengambilan data untuk skripsi. Almen sedang mengamati arus discharge melewati plastik sekitar 5 lapis ukuran 30×30 cm lewat osiloskop. Lalu Alvin juga datang mengabarkan proposal skripsinya sudah diterima dan akan membuat surat-surat yang diperlukan untuk mendaftar skripsi. Namun pembimbing 2-nya bukan seperti yang dia usulkan, yaitu pak THR, melainkan pak SHR. Alvin khawatir dia akan ditolak pak SHR. Jam 1 beberapa mahasiswa dari Akprind datang untuk melakukan praktikum tegangan tinggi.

Aku dan Kevin ke lantai 3 depan E7. Kevin mengedit-edit skripsinya. Lalu datang juga Arief dan Jeki. Arief mengabarkan bahwa ternyata insiden bungkus GPS KKN-nya belum selesai dan masih runyam. Selain itu kami juga membayangkan bagaimana kehidupan kami saat ini jika tahun 2014 awal dulu aku tidak iseng mengcopy video Fortune Cookie AKB48 dari DewaNet, mungkin sudah wisuda Februari hahaha. Arief sedang menunggu kuliah pemrograman dasar di E7. Kevin lalu masuk ke ruang E8 untuk mengikuti kuliah Penguin pak HPW. Masuk ala mahasiswa tua. Selain itu juga bertemu Ridlo yang masuk ke lab SE. Cukup lama kami duduk di depan lab SE bersama skripsi Kevin.

Sekitar jam 17 aku, Kevin, dan Tyan ke lab TTT. Jeki dan Almen masih pengujian. Seusainya pengujian, sekitar menjelang maghrib, ber-5 ke Olive Fried Chicken Jln Monjali. Jeki mentraktir kami karena sedang ulang tahun. Setelah itu aku pulang dan di kos.

Malamnya aku menanyakan kabar mas Risang. Katanya hari ini menyedihkan karena belum berhasil memasang panel motor 2,2kW DOL start. Masih bingung di bagian kontrolnya padahal dulu pernah menjadi asisten praktikum starting motor yang lebih kompleks dan dulu bisa troubleshoot. Orang-orang lama belum memahami gambar rangkaian mas Risang, tetapi orang-orang yang lebih muda bisa. Katanya orang-orang lama sulit untuk menerima hal baru. Aku minta gambarnya. Seperti ini gambarnya (dalam bolpen merah).

WhatsApp-Image-20160523

Setelah aku lihat-lihat ternyata masih belum paham cara merangkai DOL start. Jadi aku melihat-lihat di internet. Ada artikel tentang itu di electrical-engineering-portal.com/direct-on-line-dol-motor-starter. Di rangkaian mas Risang, dari line 3 fase, masuk ke MCB 3 fase, lalu ke TOR (thermal overload relay). Dari salah satu fase ditarik kabel untuk rangkaian kontrolnya. PB adalah push button, PL adalah pilot lamp. Rangkaian kontrol ini untuk mengatur magnetic contactor sebagai sakelar motor. Gambar ini masih berupa coret-coretan. Masih ada beberapa perubahan.
Sekitar jam setengah 12 aku tidur.

Update 24 Mei 2016

Siang ini panel sudah bisa beroperasi. Wiring yang digunakan seperti ini.

WhatsApp-Image-20160524

15 Mei 2016 Galau Hilang

Aku baru saja merasakan sebuah mukjizat. Sudah dari tanggal 9 Mei 2016 aku merasa sedih dan galau hingga jam 5 sore hari ini. Namun tiba-tiba setelah chatting dengan dia. Perasaan galau itu hilang dan berganti rasa lega dan ikhlas dia sudah menemukan pria yang baik.

Jadi tanggal 9 Mei itu aku bertamu ke kosnya. Saat mau meminjam HP-nya aku melihat wallpapernya adalah selfie seorang pria. Saat itu aku merasa sedih. Dia bercerita bahwa pria itu pria yang baik dan dewasa. Galauku berlanjut selama seminggu, dengan semangat untuk berubah menjadi dewasa dan mapan, serta pantang fep (sampai sekarang).

Kemarin malam aku iseng mengirimkannya link berita seorang pria mengamuk di pernikahan mantannya. Lalu tadi pagi dia membalas. “Kamu nonton begituan?” “Lagi di solo?”. Aku menjawab “Engga cuma baca britanya” “Lagi di kos” “Hari minggu ngapain?” Jawabnya “Mau ke kandang” “Sama telponan dgn pacar” “Wkwkwk”. Aku mengirimkan smiley orang mringis meskipun sebetulnya hati teriris (haha). Aku balas lagi “Ke kandang dalam rangka apa?” Jawabnya “Cari hewan sakit” Lalu aku kirim gambar pas mati lampu, aku pasang lilin dan buka buku. Lalu aku taruh selotip bunder berdiri di atas buku itu dan bayangan selotip bunder itu akan berbentuk love. Dia bales “Dari internet?” Jawabku “Foto sndiri” Trus aku balas “Boleh telpon semenit?” Jawabnya “Ga bisa” “Lagi telponan” “Ntar ya” Jawabku “Oke” “Mau basa basi aja trus dah” Setelah beberapa menit dia jawab “Udah” Lalu aku telpon ngobrol tentang hewan sakit itu, tentang adik kakak tingkatnya yang lagi nginep di kosnya krn ada ujian, tentang aku yang kesepian dan udah 2 malem nginep di tempat Umam bareng Hari, tentang udah makan atau belum, tentang dia yang lagi capek dan blum brangkat ke kandang, setelah itu selesai, telpon ditutup. Aku bilang “Thx (y)” jawabnya “Ya” Lalu beberapa menit kemudian aku tanya “Rencana nikah kapan?” “Dah ada rencana?” “Aku dah siap ndengernya kok” Tapi dia belum baca setelah itu langsung. Terakhir online jam 10.04. Lalu sekitar jam 14.30 dia jawab “Nanti aku kabari kalo udah undangan” Balasku “Taun ini?” Jawabnya “Rencana 2018 akhir” Balasku “Kok masi 2.5 tahun? Mau fokus nyari nafkah?” Jawabnya “Aku mau kerja dulu” “Tapi ada kemungkinan taun depan” “Wkwk” Aku lupa kelanjutannya setelah itu langsung apa tapi lalu selanjutnya begini, dia bilang “Masih kangen?” “Udah ga kangen kan?” Aku jawab “harapannya engga” “tapi takperkirakan masih sampe kuartal ke3 taun ini wkwk” Dia balas “Wkwkwk” Aku balas lupa pastinya, kira-kira gini “Kangen pertama kali peluk di pondokan kkn, gandengan dan gendong di pantai samas. Wkwkwk kenangan indah” Dia bales “Terimakasih kenangan indahnya” Aku bales “Sama-sama wnta idmnku” “Barusan nangis sbntar” Jawabnya “Kenapa nangis?” Jawabku “Rindu” Jawabnya “Aku juga udah berkali-kali nangis karena kamu” Aku tanya “Kenapa kamu nangis karena aku?” Jawabnya “Ya gemes cinta beda agama, ya kamunya juga gitu. Aku kira kamu udah ga cinta lagi” Aku jawab “Kalo aku tau kamu berkali-kali nangis, aku ga akan tega” “Aku ga pernah liat kamu nangis haha” “Kalo aku tau, aku mending lulus molor” Jawabnya “Ya ga ada yang tau aku nangis” “Aku brusaha tegar di hadapan siapa pun” Aku bales intinya aku minta maaf udah buat sedih. Lalu beberapa menit kemudian aku uplaod fotoku tanggal 17 Agustus 2015 di pantai Samas yang keliatan merenung dengan caption “Ini aku galau stres cinta beda agama tapi pas kamu tanya aq jawab cuma stres aja” Dia jawab “Owalah” “Baru tau”

Lalu karena aku sambil ngrapiin kamar, pilih-pilih kertas bekas untuk dijual, aku nemu berkas KKN. Isinya ada daftar email anak-anak KKN. Aku lihat emailnya, pake yang @mail.ugm.ac.id. Aku pikir berarti setelah dia lulus aku ga bisa email. Aku cek gmail, dia sekitar 2 minggu yang lalu kirim fotoku yang takminta lewat email, email yang dia pake juga itu @mail.ugm.ac.id. Lalu aku tanya lewat WA “Apa email @mail.ugm.ac.id mu aktif karena koas? Atau aktif seumur hidup?” Dia jawab “itu karena koas aja” Aku lupa kelanjutannya gimana tapi akhirnya dia bilang “Kalo aku dulu ikut kata hati nunggu hidayah buat kamu, tapi kamu malah gitu” Aku jawab “Ya aku sadar pas kamu ngobrol ttg pacarnya temenmu yang mau pindah agama, tentang satunya juga” Balasnya “haha :p” Lalu aku tanya “Kamu ngrasa ga klo aku terangsang stiap dulu kamu takjadiin guling?” Dia jawab “Ga ki, aku ngrasanya kayak disayang ibuku” Aku balas “Oya syukurlah” Dia balas “Hm maaf ya” Aku balas “Maksudku aku ga mau buat kamu ga nyaman” “Klo kamu nyaman, syukurlah” Dia balas “Owalah”

Dari situ aku tiba-tiba merasa seperti selama ini aku menjadi wakil ibunya dalam memberikan kasih sayang di Jogja. Dan aku juga jadi bersyukur dia dapat pria lain yang baik. Dari situ galauku hilang dan ganti rasa lega dan iklas. Rasanya seperti mendapat mukjizat. Dan hari ini adalah hari Pentekosta. Ajaib sekali.

5 Mei & Ke Blitar (6 Mei 2016)

5 Mei 2016

Hari ini tidak jadi ke Blitar karena tiket kereta habis. Hari ini hanya baca-baca laporan KP dan baca buku distribusi listrik. Malamnya makan di Keprabon. Aku makan nasi goreng ayam dan minum es lemon tea bersama papa ibu.

 

6 Mei 2016

Pagi jam 1.30 aku bangun mandi kemudian jam 2 ke stasiun Jebres. Jam 3.46 berangkat dengan kereta Majapahit. Harga tiketnya Rp135.000/orang, sudah beli 2 hari sebelumnya di Indomaret dan ditukarkan dengan tiket beneran 1 hari sebelumnya di stasiun Jebres. Sekitar jam 8.40 sampai stasiun Wlingi. Kebablasan seharusnya turun di stasiun Blitar. Lalu beli tiket kereta Penataran/DOHO Rp10.000/orang untuk ke stasiun Blitar. Jam 9.40 kereta tersebut datang ke stasiun Wlingi dan sekitar 45 menit kemudian sampai Blitar. Turun di stasiun Blitar lalu ke makam Soekarno dengan 2 becak. Papa sendiri, aku dan ibu. Becaknya lebih kecil dibanding becak di Solo. Setelah menawar-nawar lama dari Rp25.000/becak jadi Rp20.000/becak. Jarak stasiun ke makam sekitar 3 atau 4 km.

Sampai di makam, ada museum dan perpustakaan. Ada patung Soekarno sedang duduk. Setelah itu ada makam Soekarno dengan kedua orangtuanya. Setelah itu di jalan ke pintu keluar banyak kios-kios souvenir. Aku beli kaos Blitar ukuran XL Rp30.000 setelah ditawar ibu dari Rp35.000. Standar ukuran kaos di tempat-tempat wisata lebih kecil dari biasanya, jadi beli XL.

pintu masuk ke makam Bung Karno

dengan papa ibu di depan pintu masuk ke makam Bung Karno

Setelah itu, ke stasiun dan jam 12.30 berangkat ke Tulungagung dengan kereta Penataran/DOHO Rp10.000/orang. Sekitar 1,5 jam kemudian sampai Tulungagung. Di sana mau beli tiket Malioboro Ekspress tetapi untuk hari ini dan besok hanya sisa 2 tiket. Kemudian menunggu hujan. Setelah reda, makan es degan dan tahu kupat. Setelah itu dengan becak ke Terminal Gayatri Tulungagung. Sekitar jam 15.30 sampai terminal. Kemudian naik bis Harapan Jaya (Rp11.000/orang) yang rame dari awalnya di Trenggalek sehingga berdiri terus. Sekitar 2 jam kemudian sampai Perempatan Ngobrakan Kediri dan turun di situ, karena bis akan mengarah ke Surabaya.

Kemudian membeli dodol pisang di perempatan tersebut dan menunggu di sana. Awalnya mau naik bis Eka tapi jadinya naik bis Sugeng Rahayu (Rp65.000/orang). Setelah beberapa jam naik bis, makan di rumah makan Utama Saradan. Makanannya prasmanan. Kemudian melanjutkan perjalanan dan sekitar jam 21.00 melewati rumah makan Duta Ngawi. Jam 23.00 sampai di depan RS Muwardi Solo. Kemudian turun dan naik taksi Mahkota ke rumah. Biaya taksi sekitar Rp33.000.

tiket PP Blitar Solo

Tiket berangkat ke Blitar (KA Majapahit & Penataran) dan pulang ke Solo (KA Penataran & Bis Sugeng Rahayu)

23 April — 4 Mei 2016

Sabtu, 23 April 2016

Aku di rumah Gedangan.

 

Minggu, 24 April 2016

Aku di rumah Gedangan.

 

Senin, 25 April 2016

Aku ke Jogja untuk jadi asisten praktikum eldas. Unit terakhir tentang op-amp.

 

Selasa, 26 April 2016

Aku datang ke seminar KP Omi, Alan, dan Arief mulai jam 13.00 di ruang E9. Setelah itu, sorenya aku pulang ke rumah Gedangan. Sampai di rumah jam 17.00, papa dan ibu ke Semanggi untuk melihat kipas angin penguapan di ruang mbak Yani.

 

Rabu, 27 April 2016

Pagi hari jam 5 aku bangun dan mengantar papa ke Terminal Tirtonadi. Papa mau ke Surabaya untuk ikut konferensi aquaculture. Malamnya aku beli sepatu fantofel di toko Famous Coyudan. Harga Rp389ribu. Sepatu ini untuk pendadaran.

 

Kamis, 28 April 2016

Mau balik pingin ketemu orang. Tapi tidak jadi. Malamnya ke Luwes Loji Wetan membeli kemeja hitam lengan panjang ukuran S. Harga Rp114ribu. Ini harga, katanya, diskon dari Rp154ribu. Baju ini untuk Gala Dinner TETI 2012 tanggal 16 Mei 2016 yang akan datang di Hotel Sahid Yogya.

 

Jumat, 29 April 2016

Om Kumoro meninggal karena kanker tulang stadium akhir yang sudah menyebar. Ibu melayat ke Kasongan. Aku awalnya di rumah untuk menunggu papa pulang dari Surabaya. Namun papa menginap di Brevan malam itu, sehingga aku berangkat ke Jogja. Malamnya makan dengan Putri di Ayam Geprek Klebengan (D’gjrot). Makan soto betawi yang sedap. Dia cerita ada dr.h yang dibilang teman-temannya baru mau pendekatan dengan dia, jadi aku merasa cemburu. Malamnya di atas jam 10 aku jalan ke Indomaret Monjali. Maunya beli pulsa sms IM3 yang Rp10ribu, tetapi tidak tersedia di Indomaret.

 

Sabtu, 30 April 2016

Pagi hari bangun kemudian beli pulsa sms untuk papa dan ibu. Sepertinya setelah itu persiapan presentasi pendadaran dan membaca tentang buck converter power stage untuk persiapan jika ditanya. Namun lebih banyak mengoreksi laporan praktikum eldas. Malamnya makan di warung seafood di seberang Iga Bakar Jakal bareng Putri. Kabarnya dr.h yang dibilang baru pdkt itu memang dari dulu seperti itu ke banyak orang. Setelah itu jadi lega dan tidak cemburu lagi. Setelah itu jalan-jalan lihat Malioboro.

 

Minggu, 1 Mei 2016

Persiapan pendadaran dengan belajar tentang masih buck conveter. Lalu latihan presentasi dan bisa didapat waktu paling cepat sedikit kurang dari 17 menit.

 

Senin, 2 Mei 2016

Pendadaran dilaksanakan. Malamnya makan di sebuah warung di sisi barat jalan Monjali. Dia makan capcay jowo, aku makan nasi goreng, minumnya es jeruk dan jeruk anget, semua untukku. Setelah itu langsung pulang.

 

Selasa, 3 Mei 2016

Paginya ke bengkel. Lalu mengambil syarat-syarat yudisium di Tata Usaha. Setelah itu main ke lab TTT dan bertemu Kevin, Almen, dan Jeki. Ikut membantu praktikum Kevin yang menggunakan banyak es untuk membuat suhu kotak kaca 20 derajat C. Di sela-sela itu, saat istirahat siang sebentar makan ayam geprek yang dipesan dengan GoFood oleh Almen. Malamnya hujan dan aku masih di kampus. Sampai jam 19.40 di Perpustakaan Teknik. Karena masih hujan, menunggu di TETI sambil mencoba mengerjakan revisi skripsi. Ternyata cepat dan jam 21.30 sudah selesai di TETI. Kemudian pulang. Lalu aku main ke kos Umam, nonton tv sampai jam 23.00.

 

Rabu, 4 Mei 2016

Siang ke ruang referensi, melihat-lihat skripsi dan laporan kerja praktik kakak angkatan sebagai acuan untuk menjilid skripsi. Setelah itu mencari tanda tangan para laboran meskipun belum dapat semuanya. Kemudian ke lab eldas, ketemu Arief. Ngobrol tentang 48G, pendadaran, dan revisi laporan KPnya. Aku sambil menyelip-nyelipkan halaman separator biru berlogo UGM ke skripsiku. Setelah itu jam 14.00 aku ke Magatrika bertemu Umam yang sedang menunggu pak FDW untuk mengambil hasil revisi skripsinya. Aku juga menyerahkan slempang “Sarjana TETI 2012” dan “Magatrika” ke Zharif. Setelah itu, aku ngeprint halaman-halaman yang direvisi di Booksland, kemudian kembali ke lab eldas untuk menyelip-nyelipkannya  ke skripsiku. Sorenya aku pulang ke rumah Gedangan. Lalu lintas sangat padat karena mulai besok tanggal 5 Mei 2016 ada long weekend, kenaikan Yesus dan Isra Miraj dengan Jumat ikutan libur. Tadi saat pulang aku mampir Indomaret di depan Solo Baru Sektor 10. Di sana aku bertemu Kukuh yang juga sedang pulang dari Jogja. Rumahnya ternyata samping bekas rumah Pak Jarot guru SDku. Aku masih ingat di hari pertama aku masuk SD Pak Jarot duduk di kursi depan mejaku di kelas menghadap ke aku lalu menanyakan namaku. Tentunya dengan rasa penasaran akan nama yang unik ini.

Pergi ke Bengkel (3 Mei ’16)

Tanggal 18 April 2016 aku pergi ke bengkel motor di jalan selokan mataram pogung karena sudah beberapa kali rantai Mega Pro terdengar seperti mau copot. Di bengkel aku memberi tau perihal rantai itu ke mekanik, setelah dicoba mekanik memberi tau masalahnya ada di gear set, selain itu gasnya juga tidak normal. Aku juga merasa gas tidak normal sebetulnya. Mekanik memberi tau biayanya tidak sedikit untuk ganti gear set dan servis. Setelah perhitungan dengan kalkulator di perkirakan sekitar Rp400ribu. Aku setuju saja dan mulai pengerjaan selama beberapa jam.

Dulu pernah SupraX rantainya copot dan sampai nyangkut lalu putus sehingga harus dicongkel-congkel sampai lepas dari sangkutannya (Andre yang membantu melakukan ini di kampus karena nyangkutnya saat di kampus). Setelah itu dituntun ke bengkel. Saat itu yang diganti hanya rantainya.

Aku tanya kenapa perlu semua gear set yang diganti, tidak hanya rantai. Kata mekaniknya karena tonjolan-tonjolan gear sudah tidak cocok dengan gearnya. Setelah selesai ganti gear set dan servis, selanjutnya adalah mengganti kampas rem belakang dan kunci kontak.

Sorenya ada masalah lain. Yakni lampu indikator netral kadang mati kadang nyala saat gigi sudah netral. Aku belum berencana membawanya lagi ke bengkel.

Lalu tanggal 29 April 2016, sesampainya di depan kos. Indikator netral motor tidak mau menyala dan tidak bisa di-starter dengan tombol tangan. Setelah dicoba-coba, di-starter pake ongklengan kaki bisa. Kemudian hari Selasa tanggal 3 Mei 2016, aku bawa Mega Pro ke bengkel. Setelah dicek, kabel aki sudah mau putus, kabel ini diganti. Selain itu, ada penggantian rumah fuse juga. Selain rangkaian listriknya, bodi plastik juga diperbaiki. Slebor belakang yang pada tanggal 18 April 2016 diberi cable tie, pada tanggal 29 April 2016 diberi kawat karena cable tie-nya sudah putus lagi.

Pendadaranku (2 Mei 2016)

Pada tanggal 2 Mei 2016, aku mengikuti ujian pendadaran. Dosen-dosen yang hadir adalah pak THR (dosbing 1), pak HPW (dosbing 2), pak FDW (penguji), pak BSG (penguji).

Presentasi diawali dengan tidak bisa terhubungnya laptopku (asus a451lb-wx077d) dengan proyektor yang ada di ruang konseling (ruang sidang TTT) akibat adaptor tidak berfungsi. Padahal sekitar seminggu sebelumnya, laptopku bisa dihubungkan dengan adaptor ke proyektor di ruang E9. Untungnya ada teman-teman di luar yang menunggu. Aku meminjam laptop dari Wahyu A dan bisa dihubungkan ke proyektor.

Selesai presentasi pak FDW datang. Pak THR memberi kesempatan kepada pak BSG untuk bertanya. Ada beberapa pertanyaan. Perlu diperhatikan bahwa Q&A ini berlangsung dalam keadaan aku cukup kewalahan. Q adalah dosen penguji dan A adalah anak yang diuji.

Q: Di naskah tidak ada gambar lampu LED yang daritadi dibahas. Sebenarnya bagaimana penampakan lampu tersebut?
A: Aku tidak memiliki foto utuh dari lampu tersebut padahal di Tokopedia tersedia fotonya. Yang aku miliki hanya foto saat badan kaca dari lampu LED sudah dipecah untuk dilihat dalamnya.

Q: Berapa jumlah LED yang ada di dalam sebuah lampu LED T8.
A: Jumlahnya sekitar 70 buah. Tetapi pastinya saya tidak tahu.

Q: Apa bila lampu LED dipecah apa masih bisa menyala?
A: Masih bisa menyala karena prinsip kerjanya berbeda dengan lampu floresen. Lampu LED tabung mengandung banyak LED yang memberi cahaya tampak apabila dialiri arus. Fungsi badan kaca pada lampu LED hanya untuk membuat persebaran cahaya lebih merata, semacam memberi efek blur dari cahaya LED yang aslinya berupa titik-titik.

lampu led tabung tanpa kaca

Cahaya LED yang berupa titik tanpa bodi kaca

Q: Apa yang ada di dalam lampu floresen?
A: Ada merkuri, gas inert, fosfor.

Q: Mengapa lampu floresen yang digunakan lama-lama lumennya menyusut?
A: Karena bodi luar lampu yang lama lama kotor, dan karena fosfor pada bodi kaca bagian dalam lama-lama mengelupas.
Q: Saya tidak yakin mengenai pernyataanmu tentang fosfor. Tetapi menurutmu ada apa di kedua ujung lampu floresen?
A: Ada filamen.
Q: Lama-kelamaan apa yang terjadi pada filamen tersebut?
A: Filamen akan semakin keropos.
Q: Filamen akan rontok lama-kelamaan. Lihat lampu di atas itu, bagian ujung-ujungnya sudah berwarna kehitaman menunjukkan lampu sudah keropos. Lalu bagaimana dengan armaturnya?
A: Lama-kelamaan akan kotor dan berkarat.
Q: Itu juga yang menyebabkan penyusutan intensitas penerangan.

Q: Mengapa ballast yang dipasang dengan lampu LED malah menaikkan faktor daya padahal ballast itu berupa induktor?
A: Ballast menjadikan bentuk gelombang arus yang semula pulsa-pulsa menjadi lebih menyerupai sinus.
Q: Itu tidak menjawab pertanyaan. Nanti cari tahu, kemudian lengkapi.

Masih ada pertanyaan-pertanyaan lain yang aku tidak ingat. Setelah pak BSG selesai bertanya, pak THR memberi kesempatan kepada pak FDW untuk bertanya. Urutan pertanyaannya aku lupa, kira-kira seperti ini.

Q: Bagaimana pengaruh ballast terhadap lampu LED?
A: Pengukuran menunjukkan dengan pemasangan ballast, watt lampu LED tidak berubah, tetapi faktor dayanya meningkat. Mengenai alasan terjadinya peningkatan ini, pak BSG tadi menanyakannya dan saya belum bisa menjawab.

Q: Coba tampilkan grafik tentang bentuk arus saat lampu LED dipasang dengan ballast dan saat tidak dipasang dengan ballast.
A: Aku tampilkan grafiknya.
Q: Bagaimana menurutmu bentuk gelombang arusnya?
A: Untuk gelombang arus dari lampu LED dengan ballast, bentuknya berupa pulsa-pulsa. Ini adalah pulsa charging capacitor, capacitor yang menjadi filter untuk keluaran rectifier bridge. Saya simulasikan dengan LTSpice bentuk gelombangnya juga seperti ini pak. Tanpa induktor seri (ballast), arus masukan rectifier bridge dengan capacitor bentuknya pulsa-pulsa, namun setelah diberi induktor seri menjadi lebih baik bentuknya (lebih halus, lebih menyerupai sinus).

Q: Apa ada hasil pengukuran tentang sudut tiap komponen harmonik?
A: Ada pak. Ini tabelnya.
Q: Bagaimana menurutmu sudut fasanya?
A: Saat dipasang ballast, nilai cospi komponen-komponen harmonik dan fundamentalnya tinggi, saat tidak menggunakan ballast, nilai cospi komponen-komponen harmonik dan fundamentalnya rendah.
Q: Jadi itu jawabannya, ballast tidak menjadi beban, tetapi menjadi filter yang memperbaiki bentuk gelombang yang sebelumnya berbentuk pulsa, menjadi lebih baik. Kuncinya adalah perubahan cospi dari komponen-komponen harmonik dan fundamentalnya.

Q: Tadi dibahas tentang THD. THD itu sebetulnya apa?
A: THD adalah total harmonic distortion. Nilai rms dari semua arus harmonik dibagi dengan nilai rms dari arus komponen fundamental.

Q: Coba gambarkan gelombang komponen fundamental dan bentuk gelombang harmonik ke-3.
A: Gambar gelombang frekuensi fundamental, dan gambar frekuensi harmonik ke-3.
Q: Itu jika sudut fasenya sama, sudut fasenya bisa berbeda, selain itu magnitudenya juga perlu diperhatikan.

Q: Tujuanmu ada 4, yang tentang ballast, tentang membandingkan dengan lampu merk Fokus, tentang kinerja lampu LED, lalu belum dibahas di presentasimu tentang trafo zigzag atau pun filter pasif?
A: Trafo zigzag dan filter pasif tidak dipresentasikan seluruhnya. Yang dipresentasikan hanya kesimpulan bahwa tidak diperlukan pengurangan harmonik karena THDv pada panel masih rendah. Hasil percobaan dengan trafo zigzag tidak memberikan hasil yang diharapkan.
Q: Trafo zigzag ini beli lalu dirakit atau bagaimana?
A: Trafo zigzag ini beli lalu dirakit.
Q: Bagaimana cara menentukan ukuran trafo zigzag itu?
A: Hasil pengukuran menunjukkan harmonik ke-3 besarnya sekitar 1A tiap fase. Oleh karena itu dipilih nilai kapasitas trafo yang paling mendekati. Yang tersedia adalah 150VA.

Setelah pak FDW selesai bertanya. Pak THR memberi kesempatan ke pak HPW untuk bertanya.

Q: Apa Nanovip bisa untuk analisis dengan diagram fasor?
A: Nanovip tidak bisa pak.
Q: Jika memungkinkan, di skripsimu diberi analisis iagram fasor.

Setelah pak HPW selesai bertanya, pak THR bertanya.

Q: Apakah dari gelombang-gelombang harmonik bisa diperoleh gelombang seperti yang terukur di osiloskop?
A: Bisa. Gelombang-gelombang harmonik ditambahkan atau disuperposisi. Dengan demikian diperoleh gelombang seperti yang terukur di osiloskop.

Setelah pak THR selesai bertanya. Aku disuruh keluar sebentar agar dosen bisa mendiskusikan nilai. Tidak sampai 4 menit, sudah dipanggil masuk lagi dan dinyatakan lulus dengan nilai A. Semoga IPK ku naik dengan bertambahnya 6 sks yang semuanya A. Hahaha.

Setelah itu, para dosen keluar ruangan. Aku dan teman-teman yang kebanyakan dari PPM berfoto-foto di dalam ruang sidang TTT dan di luar gedung, di bawah papan nama DTETI. Setelah itu PPM makan bareng di SS Monjali dan kembali ke aktivitasnya masing-masing.

ppm pendadaranku

foto di depan papan DTETI

17 — 22 April 2016

17 April 2016

Hari itu hari Mingu, aku tidak ingat apa-apa. Sepertinya hanya mencoba simulasi pushpull.

18 April 2016

Hari itu hari Senin. Siang ada praktikum elektronika dasar. Hanya 1 kelompok yang benar-benar selesai. Yang lain ga selesai malah copy hasil praktikum temennya. Sudah jam 5 lebih masih pada jiplak hasil kerjaan temennya. Aku jengkel dan pergi, biar asprak telatan itu yang ngurus.

19 April 2016

Hari ini ke kampus mau konsultasi PPT. Pak T di WA katanya sedang periksa kesehatan jadi tidak datang. Teman-teman bimbingan pak T berwacana mau njenguk di rumahnya, tentu saja tidak terlaksana.

20 April 2016

Hari ini bimbingan ke lab TTT. Pak T menanyakan tentang cara kerja lampu floresen. Aku sudah lupa. Poin-poin penting adalah starter berupa switch bimetal. Ballast digunakan untuk memberikan tegangan tinggi kick untuk starting discharge di lampu floresen dan menstabilkan arus discharge di lampu supaya lampu tidak lama-lama meledak. Untuk lengkapnya bisa dilihat di HowStuffWorks.

Siangnya ada tes TOEFL ITP di FEB UGM. Hanya ada soal yang ragu-ragu, di bagian listening. Setelah itu pulang dan baca-baca tentang cara keja lampu floresen. Malamnya foto bareng temen-temen PPM di Calista di ringroad utara Jogja. Setelah itu makan sate di terminal Concat. Tidak jadi karaoke.

21 April 2016

Sepertinya hanya melanjutkan persiapan PPT pendadaran.

22 April 2016

Pagi bangun, lalu tidak ada kerjaan. Aku hanya edit-edit PPT untuk pendadaran. Lalu coba simulasi ballast. Jaga-jaga apabila nanti ditanyain tentang mengapa ballast bisa mengurangi arus lamp LED dan meningkatkan faktor dayanya. Juga mengapa bentuk gelombang lampu LED bila tidak menggunakan ballast menjadi pulsa-pulsa, yang duty cycle nya kecil. Lalu mengapa bila dipasang ballast menjadi lebih halus.

Ini coba aku simulasikan dengan mengandaikan lampu LED, keseluruhannya yang terdiri dari drivernya dan LED stringnya, menjadi sebuah rectifier full bridge dengan kapasitor. Diperoleh hasil yang ternyata sangat mirip dengan percobaan, bagus sekali. Jadi saat tidak ada ballast, diode hanya konduksi saat tegangan di node 1 lebih rendah dari tegangan PLN-(teg.forward dioda). Diode itu konduksi untuk mengalirkan arus charging kapasitor, sehingga bentuk arusnya pulsa tajam. Lalu bila dipasang ballast, pulsa akan didistribusikan, akan diratakan ke waktu yang lebih lama sehingga lebih landai. Ini juga menambah efisiensi karena meningkatkan faktor daya. Drive-drive motor juga biasanya dipasangi induktor seri untuk tujuan ini. Penjelasan lengkapnya ada di EE StackEx.


simulasi ballast
Simulasi rectifier full bridge yang dipasang dengan induktor (ballast) dan tanpanya

Setelah itu siangnya aku pulang ke Solo. Makan dan lanjut mengerjakan PPT pendadaran. Setelah dicoba presentasi sendiri, waktunya sudah 20 menit tetapi baru 2/3 jalan. Jadi harus banyak disingkat-singkat untuk menghindari dosen jadi bosan.

13, 14, 15, 16 April 2016


13 April 2016

Pagi hingga siang mencari-cari kesalahan di naskah dan makalah skripsi. Setelah itu ke kampus setelah jam 1 dan ke lab Cisco untuk minta sertifikat pelatihan. Di lab Cisco, Umam ngeLINE mau ketemu untuk minta pensil, penghapus, dan rautan di lantai 3. Setelah itu bertemu Umam dan tidak sengaja bertemu Hasan. Kemudian mengajak Umam ke lab Cisco. Di sana sampai jam 4 sore. Aku sempat ngeprint ulang halaman iii, 5, 10, 72 di Booksland. Malam tidak ingat apa pun.


14 April 2016

Pagi hingga siang mencari-cari kesalahan di naskah, kali ini benar-benar aku baca seluruhnya. Banyak kesalahan yang ditemukan, sekitar total 30 halaman. Siang aku print di Booksland hasil perbaikannya. Lalu ke ruang TD untuk mengganti halaman-halaman yang salah di draft sebelumnya dengan halaman-halaman baru yang sudah diperbaiki. Setelah itu ke ruang akademik lantai 2 dan mengumpulkan naskah dan makalah skripsi ke pak Tri. Setelah itu ke KPFT lantai 3 untuk mengecek permohonan beasiswa. Bertemu Rizal dan diberitahu bahwa pak Waziz sedang pergi. Malam tidak ingat apapun.


15 April 2016

Pagi hari mencoba simulasi penguat push pull dengan LTSpice. Senin minggu berikutnya akan praktikum unit ini dan kata Arief unit ini akan paling melelahkan jadi untuk persiapan coba simulasinya dulu. Poin yang penting adalah dengan keluaran AFG sekitar 1 Vpp sudah diperoleh output yang hampir ‘terpancung’. Tidak semua percobaan bisa disimulasi karena ada nilai-nilai R C yang tidak ada di lembar praktikum. Selama 4 tahun kuliah belum pernah berurusan dengan komponen L untuk elektronik.

push pull

Kemudian mencoba mulai membuat ppt untuk pendadaran, tetapi hanya dapat pendahulan. Setelah itu jam 14.00 ke kampus untuk ikut seminar kerja praktek Ridlo dan Irfan tentang VOR pada pesawat terbang. Inti masalahnya adalah sebuah osilator 20,5 MHz yang frekuensinya menurun sehingga pembacaan arah mata angin di pesawat menjadi tidak stabil. Dosen yang melihat presentasinya adalah pak ISW. Seminar KP selalu menarik karena banyak hal-hal baru, tetapi aku yakin bagi orang-orang lapangan itu sudah merupakan rutinitas.

Setelah itu jam 15.30 ke balairung untuk foto angkatan TETI 2012. Foto PPM yang direncanain setelah foto angkatan mundur dan direncanakan untuk tanggal 20 April 2016 jam 7 malam di Calista dekat Hapup ringroad utara. Setelah foto angkatan aku, Hari, dan Umam ke Spesial Sambal Monjali untuk makan malam.

TETI2012Foto angkatan TETI 2012


16 April 2016

Pagi ini aku pulang dari Jogja ke Solo. Berangkat jam 6 pagi. Perjalanan hari ini berbeda dengan suasana belakangan ini. Suasana Sabtu pagi perjalanan Jogja-Solo benar-benar sejuk, hangat, dan tidak semrawut. Tidak sampai 10 kali bertemu pembalap lainnya. Benar-benar tidak menyenangkan jika bertemu pembalap karena merasa harus ikut ngebut juga. Awalnya mau ngisi bensin di pom bensin barat pertigaan flyover Janti, tetapi karena tidak ada petugas Pertamax dan antrian Premium terlalu panjang, dan fuel masih sisa cukup, aku mengisi bensin di pom bensin ke-2 atau ke-3 setelahnya. Sedang ada galian di kiri jalan. Hari ini banyak galian bahkan sampai pertigaan Pakis ada galian dan tidak bisa langsung belok kanan dari Jogja di pertigaan itu tapi harus maju sedikit dan balik arah. Awalnya perut sangat lapar tetapi lama kelamaan tidak terasa. Sampai rumah tidak terlalu capek. Salah satunya karena tidak memakai sarung tangan jadi genggaman bisa santai saja. Sarung tangan murahan selalu licin, jadi genggaman harus kuat. Sampai di rumah, papa dan ibu sudah siap berangkat ke Delanggu untuk ke rumah pak Zam2 untuk menagih utang sekitar 3,6jt. Setelah papa ibu berangkat aku makan mandi dan tidur. Entah mengapa akhir-akhir ini napasku tidak selega biasanya dan sering lelah. Tidur di sekitar jam 11 benar-benar pulas sampai air liur keluar dan membuat noda basah berdiameter sekitar 10 cm. Lanjut tidur hingga jam setengah 2. Bangun-bangun papa ibu sudah pulang. Setelah itu lanjut membuat ppt pendadaran sampai berangkat ke Semanggi ke rumah Mbak Watik/Mbak Denok untuk memperingati 100 hari Mbah Rijo dengan Romo Daris. Ibu makan kue dan nasi padahal gulanya tinggi. Setelah pulang sampai rumah lanjut membuat ppt, disambi lihat Youtube Pewdiepie. Setelah itu menulis ini, mau mandi, lalu tidur karena besok pagi jam 5 berangkat ke gereja Purbayan.