17 — 22 April 2016

17 April 2016

Hari itu hari Mingu, aku tidak ingat apa-apa. Sepertinya hanya mencoba simulasi pushpull.

18 April 2016

Hari itu hari Senin. Siang ada praktikum elektronika dasar. Hanya 1 kelompok yang benar-benar selesai. Yang lain ga selesai malah copy hasil praktikum temennya. Sudah jam 5 lebih masih pada jiplak hasil kerjaan temennya. Aku jengkel dan pergi, biar asprak telatan itu yang ngurus.

19 April 2016

Hari ini ke kampus mau konsultasi PPT. Pak T di WA katanya sedang periksa kesehatan jadi tidak datang. Teman-teman bimbingan pak T berwacana mau njenguk di rumahnya, tentu saja tidak terlaksana.

20 April 2016

Hari ini bimbingan ke lab TTT. Pak T menanyakan tentang cara kerja lampu floresen. Aku sudah lupa. Poin-poin penting adalah starter berupa switch bimetal. Ballast digunakan untuk memberikan tegangan tinggi kick untuk starting discharge di lampu floresen dan menstabilkan arus discharge di lampu supaya lampu tidak lama-lama meledak. Untuk lengkapnya bisa dilihat di HowStuffWorks.

Siangnya ada tes TOEFL ITP di FEB UGM. Hanya ada soal yang ragu-ragu, di bagian listening. Setelah itu pulang dan baca-baca tentang cara keja lampu floresen. Malamnya foto bareng temen-temen PPM di Calista di ringroad utara Jogja. Setelah itu makan sate di terminal Concat. Tidak jadi karaoke.

21 April 2016

Sepertinya hanya melanjutkan persiapan PPT pendadaran.

22 April 2016

Pagi bangun, lalu tidak ada kerjaan. Aku hanya edit-edit PPT untuk pendadaran. Lalu coba simulasi ballast. Jaga-jaga apabila nanti ditanyain tentang mengapa ballast bisa mengurangi arus lamp LED dan meningkatkan faktor dayanya. Juga mengapa bentuk gelombang lampu LED bila tidak menggunakan ballast menjadi pulsa-pulsa, yang duty cycle nya kecil. Lalu mengapa bila dipasang ballast menjadi lebih halus.

Ini coba aku simulasikan dengan mengandaikan lampu LED, keseluruhannya yang terdiri dari drivernya dan LED stringnya, menjadi sebuah rectifier full bridge dengan kapasitor. Diperoleh hasil yang ternyata sangat mirip dengan percobaan, bagus sekali. Jadi saat tidak ada ballast, diode hanya konduksi saat tegangan di node 1 lebih rendah dari tegangan PLN-(teg.forward dioda). Diode itu konduksi untuk mengalirkan arus charging kapasitor, sehingga bentuk arusnya pulsa tajam. Lalu bila dipasang ballast, pulsa akan didistribusikan, akan diratakan ke waktu yang lebih lama sehingga lebih landai. Ini juga menambah efisiensi karena meningkatkan faktor daya. Drive-drive motor juga biasanya dipasangi induktor seri untuk tujuan ini. Penjelasan lengkapnya ada di EE StackEx.


simulasi ballast
Simulasi rectifier full bridge yang dipasang dengan induktor (ballast) dan tanpanya

Setelah itu siangnya aku pulang ke Solo. Makan dan lanjut mengerjakan PPT pendadaran. Setelah dicoba presentasi sendiri, waktunya sudah 20 menit tetapi baru 2/3 jalan. Jadi harus banyak disingkat-singkat untuk menghindari dosen jadi bosan.

Leave a Reply